Recent post
Archive for November 2014
Text Procedure
presentation using powerpoint about Text Procedure with 10 question and the answer.
Konnichiwa minna-san ^_^
kali ini saya mau share tugas bahasa inggris saya tentang "Text Procedure" menggunakan power point.
Langsung saja download presentasinya "DISINI"
Resensi
Film Suck Seed
Sutradara :Chayanop
Bonprakop
Penulis :Chayanop
Bonprakop dan Tossapol Tiptinnakorn
Pemeran :Pachara Chirativat
(Khung), Jirayyu Laongmanee (Ped), Thawat Pornrattanaprasert
(X), dan Nattasha Nauljam (Ern).
Produksi :GTH
Jenis
Film :Musik dan komedi
Durasi :130 menit
Suck Seed adalah sebuah film Thailand tahun 2011 bergenre musik dan komedi yang sukses pada tahun itu. Soundtrack film ini diisi oleh beberapa band terkenal di Thailand. Film produksi GTH ini menyajikan cerita dengan yang unik, tidak sama seperti film-film lainnya. Film ini menceritakan tentang kisah Ped, Khung, dan X yang ingin membuat sebuah band terkenal dan kisah cinta segitiga antara Ped, Khung, dan Ern.
Alur cerita berawal dari 3 orang pemuda yang bermimpi membuat band untuk memikat para gadis. Mereka adalah Khung, Ped, dan X. Khung berposisi sebagai gitaris, Ped memegang bass, dan X sebagai drummer. Nama band mereka adalah Suck Seed. Mereka ingin membuktikan bahwa mereka bukan seorang pecundang.
Kemudian munculah Ern gadis pindahan dari Bangkok. Dulu Ern bersekolah di SD yang sama dengan Ped dan Khung. Ternyata Ern sangat pandai bermain gitar. Lalu Khung mengajaknya untuk menjadi anggota baru di bandnya.
Masalah muncul saat Khung mengatakan pada Ped bahwa dia menyukai Ern.dengan memberanikan diri, Khung menyatakan cintanya pada Ern. Tetapi Ern menolak cinta Khung dengan halus. Di sisi lain, X juga mengalami patah hati karena Som, perempuan yang dia sukai memilih cowok yang lebih keren daripada X.
Film ini saat enak untuk ditonton karena dikemas secara ringan dan sederhana. Akting para pemainnya sangat baik didukung dengan sountrack-sountrack yang enak di dengar. Film ini cocok untuk orang yang menyukai film komedi. Amanat dari film ini adalah agar mampu mengutamakan persahabatan dan cita-cita di atas cinta.
Resensi Novel Zero Class
Penulis : Pricillia A.
W.
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Tebal : 272 halaman
Pricillia Anastasia Warokka adalah seorang pinky maniac dan memiliki dua ekor anjing. Zero Class adalah novel kedua penulis. Novel dengan tebal 272 halaman ini dibuat untuk mengenang masa SMA saat bersama sahabat-sahabatnya. Penulis juga menggunakan nama teman-temannya sebagai nama tokoh dalam novel ini.
Alur yang digunakan yaitu alur campuran, namun dominan menggunakan alur maju. Walaupun demikian, cerita pada novel ini menarik dengan menyisipkan misteri-misteri yang terungkap sedikit demi sedikit. Penulis menyajikan ceritanya seperti mengupas sebuah jeruk secara perlahan. Di dalam novel ini, penulis menggambarkan beberapa konflik yang belum diketahui asal usul terjadinya konflik tersebut.
Cara pengarang menggambarkan tokoh-tokoh dalam cerita ini terbilang unik. Tokoh Raditya Widiantoro (Radit) digambarkan sebagai orang yang cuek, selalu menggunakan headphone besar berwarna merah metalik tetapi ternyata dia memiliki otak yang cerdas. Tokoh Nagita Valda (Gita) digambarkan sebagai orang yang menyukai warna pink dan anjing, berjiwa detektif, dan tidak mau berdiam diri menerima suatu diskriminasi. Tetapi penulis terlalu banyak memunculkan nama-nama tokoh yang membuat para pembaca sedikit bingung.
Gaya bahasa yang digunakan penulis yaitu bahasa pergaulan sehari-hari yang mudah dipahami. Ada beberapa dialog dalam salah satu tokoh yang menggunakan bahasa Inggris. Di dalam novel ini, penulis juga menggunakan kata-kata yang kita tebak sendiri maknanya agar menimbulkan kesan misteri.
Amanat dalam novel ini adalah penulis mengajarkan kita untuk tidak mudah menerima suatu diskriminasi. Kita harus berusaha menghilangkan diskriminasi itu dengan cara apapun. Penulis ingin kita meniru sifat Gita yang tergambar jelas di dalam cerita. Novel ini ada sekuelnya yang berjudul Zero Class: Revelation yang berisi lanjutan dari perjuangan Gita menghilangkan diskriminasi yang dialami 11 IPS 4.